Solid di Puncak, Didukung Mourinho: AC Milan di Bawah Allegri Mulai Menggoyang Buruan Scudetto
2025-12-13 02:32:52 By Ziga
AC Milan kembali memancarkan aura tim besar pada musim 2025/2026. Di bawah kendali Massimiliano Allegri, Rossoneri tampil konsisten, rapi, dan penuh keyakinan—sebuah kombinasi yang membuat mereka mantap bertengger di papan atas Serie A dan mulai diperhitungkan sebagai kandidat kuat peraih Scudetto.
Kembalinya Allegri ke kursi pelatih menghadirkan stabilitas yang lama dirindukan Milanisti. Struktur permainan yang disiplin kembali terasa, dengan barisan pertahanan yang kokoh dan pola serangan yang efisien. Setiap pekan, permainan Milan tampak semakin matang, dan kepercayaan diri para pemain tumbuh seiring rangkaian hasil positif yang mereka petik.
Keuntungan besar lainnya datang dari jadwal yang lebih ringan. Dengan tidak berpartisipasi dalam kompetisi Eropa musim ini, Milan bisa sepenuhnya memfokuskan energi pada Serie A. Sesi latihan lebih optimal, rotasi pemain lebih terjaga, dan pemulihan fisik berjalan sempurna. Dampaknya nyata: Milan tak hanya bersaing untuk tiket Liga Champions seperti target awal, tetapi kini terlihat memiliki potensi nyata untuk meraih bintang kedua.
Allegri membentuk Milan menjadi tim yang tahu persis apa yang harus dilakukan di setiap situasi. Mereka disiplin ketika bertahan, tenang dalam transisi, dan efektif saat menyerang. Karena itulah para pengamat menempatkan Milan sebagai salah satu favorit utama di jalur juara. Dan kini, seorang tokoh besar sepak bola, Jose Mourinho, ikut memperkuat narasi itu melalui komentarnya yang baru-baru ini mencuri perhatian.
Dalam analisisnya mengenai peta persaingan Scudetto musim 2025/2026, Mourinho menilai bahwa hanya ada tiga tim yang benar-benar memiliki peluang paling besar untuk mengangkat trofi: AC Milan, Inter Milan, dan Napoli. Ketiganya bersaing ketat di papan atas dan hanya terpisah satu poin, gambaran betapa panasnya duel perebutan Scudetto musim ini.
Menurut Mourinho, Milan memiliki sedikit keunggulan karena fokus pada satu kompetisi. Sementara Inter dan Napoli harus membagi tenaga untuk kompetisi Eropa, Rossoneri dapat mempersiapkan setiap laga Serie A dengan lebih matang. Ia juga memuji peran Allegri, yang dianggap mampu memberikan stabilitas dan kedewasaan taktis bagi tim merah-hitam.
“Milan hanya bermain satu pertandingan seminggu, mereka memiliki pelatih fantastis dalam diri Allegri, yang bisa mempersiapkan tim dengan cara yang tidak bisa dilakukan Conte dan Chivu karena mereka punya terlalu banyak pertandingan untuk dimainkan,” ujar Mourinho, seperti dikutip SempreMilan.
Meski menjagokan tiga tim tersebut, Mourinho tetap menyimpan harapan sentimental untuk AS Roma. Ia ingin klub ibu kota itu ikut meramaikan perebutan gelar hingga akhir. Namun dengan Roma kini berada di peringkat keempat dan tertinggal empat poin dari Milan, Mourinho mengaku realistis.
Dengan nada jujur yang khas, ia bahkan menyatakan bahwa jika Roma juara, ia akan ikut merayakan di Circus Maximus—walau ia ragu itu akan terjadi musim ini.
“Sayangnya, ini akan menjadi pertarungan antara tiga tim itu. Saya katakan sayangnya karena saya ingin Roma menang. Jika Roma juara, saya akan merayakannya di Circus Maximus, tetapi saya rasa itu tidak akan terjadi,” tutupnya.
Dengan performa Milan yang semakin solid, persaingan di Serie A makin sulit ditebak. Namun satu hal jelas: di bawah Allegri, Rossoneri bukan sekadar penantang—mereka adalah ancaman serius yang siap mengguncang perebutan Scudetto hingga garis finis.
Sedang Tayang
🔥 Populer