Krisis di Santiago Bernabeu: Real Madrid Terpuruk, Tantangan Berat Menanti di Laga Selanjutnya
2025-12-09 02:54:06 By Ziga
Real Madrid mengalami kekalahan mengejutkan di kandang pada pekan ini, saat mereka dihajar Celta Vigo dengan skor 0-2 di Santiago Bernabeu. Kekalahan ini tak hanya mengakhiri rekor tak terkalahkan mereka di kandang musim ini, tetapi juga memperpanjang tren buruk yang telah dimulai setelah kemenangan atas Barcelona di El Clasico. Padahal, kemenangan tersebut sempat membawa Los Blancos ke posisi puncak klasemen, namun dalam lima pertandingan terakhir, tim asuhan Xabi Alonso hanya mampu meraih satu kemenangan.
Dengan hasil tersebut, Madrid kini terdampar di posisi kedua, tertinggal empat poin dari Barcelona. Sebelumnya, mereka sempat unggul lima poin dari tim Catalan tersebut di pekan ke-10 kompetisi. Situasi ini jelas menjadi pukulan telak bagi tim yang sempat menunjukkan performa cemerlang, tetapi kini terjerumus dalam serangkaian hasil buruk yang menciptakan ketegangan di ruang ganti.
Laga melawan Celta Vigo pun meninggalkan sejumlah masalah besar, yang semakin mempersulit perjalanan Madrid. Pada babak pertama, Real Madrid kehilangan bek andalan mereka, Eder Militao, yang mengalami cedera serius pada kaki kiri. Pemain asal Brasil itu terpaksa meninggalkan lapangan tanpa bisa berjalan normal, menimbulkan kekhawatiran bahwa ia tidak akan bisa bermain lagi hingga tahun 2026. Kepergian Militao semakin memperburuk situasi di lini belakang yang sudah rapuh.
Celta Vigo memanfaatkan ketidakberuntungan Madrid dengan sangat efisien. Gol pertama tercipta pada menit ke-53 melalui aksi Williot Swedberg, yang memanfaatkan kelengahan pertahanan tuan rumah. Publik Bernabeu pun tak bisa menyembunyikan rasa kecewa, dengan sorakan dan siulan yang menggema mengkritik lemahnya pertahanan Madrid. Keadaan semakin buruk ketika Fran Garcia menerima dua kartu kuning berturut-turut pada menit ke-64, membuat Madrid bermain dengan sepuluh orang.
Meski Madrid berusaha bangkit dan mengancam, peluang mereka untuk menyamakan kedudukan pun tak kunjung terwujud. Pada masa tambahan waktu, kartu merah kedua untuk Alvaro Carreras membuat kekalahan semakin pasti. Celta Vigo menambah keunggulan mereka melalui gol kedua Swedberg yang tercipta lewat serangan cepat dan kolektif yang sempurna. Sebuah penampilan yang sulit dimaafkan bagi para pendukung Madrid yang menginginkan perubahan.
Usai pertandingan, sejumlah pengamat sepak bola menilai bahwa masalah yang dihadapi Madrid jauh lebih kompleks daripada sekadar hasil buruk atau ketidakberuntungan. Salah satu analis ternama dari Cadena Ser, Antonio Romero, mengungkapkan pandangannya tentang masalah struktural yang sedang dialami oleh tim asuhan Alonso. Menurutnya, situasi ini tidak hanya melibatkan masalah di lapangan, tetapi juga ketegangan antara pelatih dan pemain.
"Real Madrid kini memiliki masalah yang lebih besar dari sekadar ketidakpercayaan antara pemain dan pelatih," ujar Romero. "Setelah kemenangan 3-0 atas Athletic di San Mames, banyak yang berharap tim kembali menemukan kekuatan mereka. Namun, saya rasa sudah jelas bahwa hubungan antara skuad dan Xabi Alonso tidak berada dalam kondisi terbaik."
Romero mengacu pada beberapa insiden yang mencerminkan ketegangan dalam tim, seperti reaksi marah Vinicius Junior saat diganti di El Clasico dan ketidaknyamanan Fede Valverde yang dipaksakan bermain sebagai bek kanan. Situasi semacam ini dianggap sebagai indikasi bahwa ada jarak antara pelatih dan sejumlah pemain kunci, yang semakin memperburuk kondisi tim.
Pandangan serupa juga disampaikan oleh Anton Meana, yang menilai masalah utama terletak pada implementasi ide permainan yang gagal berjalan dengan baik. Dalam kolom yang sama di Cadena Ser, Meana menyinggung pernyataan Carlo Ancelotti tahun lalu yang kini terulang kembali: meskipun tim diberikan instruksi yang jelas dalam sesi latihan, mereka gagal menerapkannya saat bertanding. Menurutnya, Alonso juga belum menemukan solusi yang tepat untuk tim ini, terutama dalam mengadaptasi gaya permainan yang ia terapkan di Bayer Leverkusen ke dalam skuat Real Madrid yang berbeda karakter.
"Real Madrid memiliki masalah dalam hal pelatih yang belum bisa menemukan solusi," kata Meana. "Xabi Alonso perlu mengubah pendekatannya, karena skuat ini tidak cocok dengan filosofi yang ia terapkan di Leverkusen. Selain itu, masalah ruang ganti yang penuh ketegangan juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab."
Menjelang laga melawan Manchester City di Bernabeu, Madrid kini berada dalam kondisi yang sangat rentan. Kekalahan dari Celta Vigo memperlihatkan kelemahan serius dalam struktur permainan mereka, terutama di lini pertahanan. Cedera Militao dan kartu merah yang diterima beberapa pemain semakin memperkecil pilihan Alonso dalam meramu strategi terbaik. Dengan segala ketidakpastian yang ada, pertandingan melawan City menjadi ujian besar bagi Xabi Alonso dan seluruh tim Madrid. Akankah mereka mampu bangkit atau justru semakin tenggelam dalam krisis ini? Waktu yang akan menjawab.
Real Madrid kini menghadapi jalan terjal menuju masa depan yang penuh ketidakpastian. Kemenangan yang sempat menggembirakan dan membawa mereka ke puncak klasemen kini hanya menjadi kenangan. Tren buruk, cedera pemain kunci, serta ketegangan dalam tim menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi oleh Xabi Alonso jika mereka ingin kembali ke jalur kemenangan. Laga melawan Manchester City akan menjadi tolak ukur sejauh mana Madrid bisa mengatasi krisis ini dan meraih kembali kepercayaan diri yang hilang.
Sedang Tayang
🔥 Populer