Ange Postecoglou Diberhentikan, Maresca Tunjukkan Solidaritas
2025-10-19 01:38:04 By Ziga
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, mengungkapkan rasa simpati terhadap Ange Postecoglou yang baru saja diberhentikan dari kursi kepelatihan Nottingham Forest. Keputusan itu diumumkan hanya selang beberapa menit setelah Forest dibekuk Chelsea dengan skor telak 0-3 di City Ground, Sabtu malam (18/10/2025) WIB.
Pemecatan Postecoglou terbilang mengejutkan. Hanya dalam waktu kurang dari enam pekan sejak resmi menangani tim, pelatih asal Australia itu harus angkat kaki setelah gagal mempersembahkan satu pun kemenangan dalam delapan laga pertamanya.
Situasi makin memanas ketika pemilik klub, Evangelos Marinakis, terlihat meninggalkan kursi VIP saat timnya tertinggal dua gol di babak pertama. Hanya 19 menit setelah peluit akhir berbunyi, Forest merilis pernyataan resmi yang mengonfirmasi pemecatan sang pelatih.
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Maresca menyampaikan tanggapannya dengan nada penuh empati. Ia menyadari bahwa tekanan dalam dunia kepelatihan sangatlah besar, dan setiap pelatih bisa saja menghadapi nasib serupa jika hasil tak kunjung memuaskan.
"Memang saya tidak sempat berbicara langsung dengan Ange, tapi saya benar-benar merasa menyesal atas apa yang terjadi," ujar Maresca, dikutip dari BBC Sport. "Di dunia ini, jika kamu tidak menang, maka risikonya sama bagi semua pelatih. Ini realitas keras dalam industri sepak bola."
Maresca menegaskan bahwa hasil pertandingan kerap kali menjadi satu-satunya penentu nasib seorang pelatih, tak peduli seberapa singkat masa kerjanya atau kondisi tim yang ia tangani.
Sementara itu, dalam laga kontra Forest, Chelsea harus bermain dengan 10 orang usai Malo Gusto diganjar kartu kuning kedua oleh wasit Chris Kavanagh. Bek muda asal Prancis itu dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap Neco Williams.
Kartu merah tersebut menjadi yang keempat bagi Chelsea musim ini. Meski demikian, Maresca menilai timnya tetap menunjukkan sikap profesional dan tekad kuat untuk menjaga gawang tetap aman hingga peluit akhir.
"Jelas itu kesalahan, apalagi dia sudah mengantongi kartu kuning saat kedudukan 3-0. Tapi saya juga melihat semangat besar dari para pemain untuk tidak kebobolan," ujarnya. "Kami bisa menghindari kartu merah itu, tapi determinasi mereka tetap patut diapresiasi."
Menariknya, Maresca sendiri tidak berada di pinggir lapangan saat pertandingan berlangsung. Ia harus menjalani larangan satu pertandingan akibat insiden selebrasi berlebihan saat laga sebelumnya melawan Liverpool, yang membuatnya dikartu merah oleh wasit.
Meski harus memantau dari tribun, Maresca tetap memberikan instruksi dan analisis kepada timnya. Ia mengakui bahwa berada di luar area teknis membuatnya kurang nyaman, namun tetap puas dengan respons pemain di babak kedua.
"Jujur saja, rasanya aneh tak bisa berdiri di pinggir lapangan. Saya lebih suka berada di sana," ujar pelatih berusia 45 tahun itu. "Di babak pertama kami cukup baik saat bertahan, tapi saat menguasai bola, kami membuat terlalu banyak kesalahan kecil yang tak seharusnya terjadi."
Maresca menekankan pentingnya perbaikan dalam membangun serangan, seraya menyoroti betapa pentingnya disiplin dan fokus dalam setiap laga, tak terkecuali saat unggul jauh dari lawan.
Sedang Tayang
🔥 Populer