Alasan Manchester United Raih Pendapatan Tertinggi Saat Menjalani Musim Terburuk di Premier League
2025-09-18 05:50:01 By Ziga
Manchester United Tetap Catat Rekor Pendapatan Meski Performa di Lapangan Menurun
Manchester United tengah mengalami masa sulit di lapangan, namun kondisi keuangan klub justru menunjukkan pencapaian luar biasa. Setan Merah resmi mengumumkan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah klub, mencapai £666,5 juta atau sekitar Rp13,1 triliun untuk musim 2024/2025.
Keberhasilan ini cukup mengejutkan mengingat pada musim sebelumnya United tidak tampil di Liga Champions sama sekali.
Ironisnya, keberhasilan finansial tersebut sangat bertolak belakang dengan performa buruk yang mereka tunjukkan di kompetisi domestik. United menutup musim Premier League 2025/2026 dengan posisi ke-15, rekor terburuk sejak musim 1973/74 saat mereka terdegradasi ke Divisi Dua.
Meski demikian, pencapaian ini menegaskan bahwa Manchester United masih memiliki daya tarik besar di dunia sepak bola. Popularitas global klub, dukungan fanbase yang masif, serta strategi pemasaran yang agresif membuat mereka tetap kokoh secara finansial meski performa di lapangan masih bermasalah.
Lonjakan pendapatan United banyak didorong oleh sektor komersial dan pendapatan dari pertandingan kandang. Kerjasama sponsor utama dengan Snapdragon yang berlangsung penuh selama musim lalu menyumbang £333,3 juta (sekitar Rp6,56 triliun), naik 10 persen dari musim sebelumnya.
Old Trafford juga mencatat rekor baru dengan peningkatan pendapatan dari hari pertandingan sebesar 17 persen, yakni mencapai £160,3 juta (sekitar Rp3,15 triliun). Ini menjadi pendapatan tertinggi yang pernah diraih oleh klub sepak bola Inggris.
Kenaikan ini berhasil menutupi penurunan pendapatan dari hak siar televisi yang menurun akibat ketidakhadiran United di Liga Champions.
Basis penggemar yang loyal dan reputasi brand yang tak pernah pudar membuat aliran pendapatan klub tetap stabil. Hal ini menegaskan bahwa kekuatan finansial Manchester United jauh melampaui sekadar hasil di lapangan.
Di balik pencapaian finansial tersebut, United masih menghadapi kerugian. Pada musim lalu, klub mencatat kerugian operasional sebesar £18,4 juta (sekitar Rp362 miliar) dan kerugian bersih £33 juta (sekitar Rp650 miliar).
Meskipun angka tersebut lebih baik dibandingkan kerugian musim sebelumnya yang mencapai £113,2 juta, United sudah mengalami tren kerugian selama enam musim berturut-turut.
Omar Berrada, CEO Manchester United, menyatakan bahwa catatan finansial ini membuktikan ketangguhan klub.
“Mampu meraih pendapatan rekor di tengah tantangan berat menunjukkan karakter kuat yang menjadi ciri khas Manchester United,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa klub saat ini fokus membangun fondasi jangka panjang baik di dalam maupun luar lapangan. Target pendapatan untuk musim 2025/2026 diperkirakan berada di angka £640 juta hingga £660 juta (sekitar Rp12,6–Rp13 triliun).
Sedang Tayang
🔥 Populer